Rahasia Doa Mustajab di Hari Jumat & Amalan Terbaiknya

Hari Jumat, atau yang dikenal sebagai Sayyidul Ayyam (pemimpin para hari), memegang posisi istimewa dalam Islam. Ini bukan hanya hari berkumpulnya umat Muslim untuk ibadah mingguan, tetapi juga hari yang dipenuhi berkah dan keutamaan. Salah satu keistimewaan terbesarnya adalah janji tentang adanya waktu singkat di mana doa tidak akan tertolak.

Namun, banyak dari kita yang mungkin masih bertanya-tanya, kapan tepatnya waktu doa mustajab di hari Jumat itu?

Mengetahui momen krusial ini bisa menjadi pengubah dalam cara kita beribadah dan memohon kepada Allah SWT. Artikel ini akan mengupas tuntas rahasia di balik waktu mustajab tersebut, perbedaan pendapat ulama, serta amalan-amalan terbaik untuk mendukung terkabulnya doa kita.


Mengapa Hari Jumat Begitu Istimewa?

Sebelum menyelami waktu mustajab, penting untuk memahami fondasi keagungan hari Jumat. Keistimewaannya tidak main-main, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits.

Rasulullah SAW bersabda, “Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya. Dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari Jumat.” (HR. Muslim)

Keutamaan ini menjadikan setiap detik di hari Jumat berharga. Mulai dari malam Jumat hingga matahari terbenam, pintu-pintu rahmat dibuka lebar. Ini adalah hari festival mingguan bagi umat Muslim, hari untuk memperbanyak ibadah, dzikir, dan tentu saja, doa.


Misteri Waktu Mustajab: Kapan Tepatnya?

Inilah inti dari pencarian kita. Hadits dari Abu Hurairah ra. menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Bukhari & Muslim).

Para ulama telah berijtihad untuk menentukan kapan waktu singkat namun penuh berkah ini. Terdapat dua pendapat utama yang paling kuat:

Pendapat Pertama: Saat Imam Duduk Hingga Selesai Sholat Jumat

Pendapat ini didasarkan pada hadits dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari, yang meriwayatkan bahwa waktu mustajab itu adalah “sejak imam duduk (di atas mimbar) sampai shalat Jumat selesai.” (HR. Muslim).

Bagi mereka yang mengikuti pendapat ini, fokus utama adalah memanfaatkan setiap detik selama prosesi khutbah dan sholat Jumat. Waktu antara dua khutbah, saat imam duduk, menjadi momen emas untuk memanjatkan doa dalam hati. Demikian pula saat-saat dalam sholat, seperti ketika sujud.

Pendapat Kedua: Setelah Ashar Hingga Menjelang Maghrib

Ini adalah pendapat kuat lainnya, yang didukung oleh banyak ulama dan hadits. Salah satu hadits menyebutkan, “Hari Jumat itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu setelah Ashar.” (HR. Abu Daud & An-Nasa’i).

Waktu “akhir setelah Ashar” ini merujuk pada periode singkat sebelum matahari terbenam (ghurub) atau menjelang waktu Maghrib. Ini adalah waktu yang hening, di mana banyak orang mungkin sudah lalai atau sibuk dengan persiapan malam.

Mana yang Harus Diikuti?

Kedua pendapat ini memiliki dasar yang kuat. Sebagai seorang Muslim yang bijak, kita tidak perlu mempertentangkannya. Sebaliknya, kita bisa mengambil sikap ihtiyath (berhati-hati) dengan memaksimalkan ibadah di kedua waktu tersebut.

Intensifkan doa saat prosesi sholat Jumat, dan jangan beranjak dari tempat ibadah Anda setelah sholat Ashar. Gunakan waktu menjelang Maghrib itu untuk berdzikir, beristighfar, dan memanjatkan hajat-hajat Anda.


Amalan “Booster” untuk Doa Mustajab di Hari Jumat

Mengetahui waktunya saja tidak cukup. Untuk memaksimalkan peluang doa mustajab di hari Jumat, kita perlu mempersiapkan “kendaraan” terbaik. Berikut adalah amalan-amalan yang sangat dianjurkan:

1. Membaca Surat Al-Kahfi

Amalan ini adalah salah satu yang paling populer. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. An-Nasa’i & Baihaqi). Membacanya, baik di malam Jumat atau siangnya, membawa berkah luar biasa.

2. Memperbanyak Shalawat Nabi

Hari Jumat adalah harinya shalawat. “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Baihaqi).

Shalawat adalah salah satu wasilah (perantara) terbaik agar doa kita diangkat ke langit.

3. Bersedekah di Hari Jumat

Ibnu Qayyim berkata, “Sedekah pada hari itu (Jumat) dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.”

Sedekah di hari Jumat, terutama di waktu subuh atau sebelum sholat Jumat, memiliki keutamaan yang dilipatgandakan dan dapat menjadi pembuka pintu terkabulnya doa.

4. Menjaga Adab Sholat Jumat (Bagi Pria)

Bagi laki-laki, kesempurnaan sholat Jumat sangat berpengaruh. Ini termasuk:

  • Mandi Jumat.
  • Memakai pakaian terbaik dan wewangian.
  • Datang lebih awal ke masjid (bersegera).
  • Mendengarkan khutbah dengan khusyuk dan tidak berbicara.

5. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar

Manfaatkan waktu luang di hari Jumat, terutama setelah Ashar, untuk berdzikir. Ucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Yang terpenting, perbanyak istighfar untuk membersihkan diri dari dosa yang mungkin menghalangi doa kita.


Tips Praktis Meraih Doa Mustajab

Bagaimana menerjemahkan semua ini dalam tindakan nyata?

  1. Mulai dari Malam Jumat: Niatkan untuk menghidupkan hari Jumat. Mulailah membaca Al-Kahfi setelah Maghrib di malam Jumat.
  2. Alarm Pengingat: Pasang alarm di dua waktu krusial: (1) Saat waktu khutbah Jumat, dan (2) Satu jam sebelum Maghrib.
  3. Siapkan Daftar Doa: Jangan berdoa tanpa persiapan. Tulis atau ingat daftar hajat Anda, mulai dari urusan dunia hingga akhirat, untuk diri sendiri, keluarga, dan umat.
  4. Jaga Fokus: Saat setelah Ashar, usahakan untuk berwudhu dan duduk di tempat sholat Anda. Jauhkan gadget dan fokuslah berdzikir dan berdoa hingga adzan Maghrib berkumandang.

Kesimpulan: Jangan Sia-siakan Momen Emas Ini

Hari Jumat adalah hadiah mingguan dari Allah SWT. Di dalamnya terdapat sebuah “jendela” singkat di mana langit sangat dekat dan doa didengar. Mengetahui kapan waktu doa mustajab di hari Jumat adalah sebuah ilmu berharga.

Baik itu saat berlangsungnya sholat Jumat maupun di penghujung hari setelah Ashar, keduanya adalah waktu mulia. Dengan menggabungkan pengetahuan ini dengan amalan-amalan terbaik seperti membaca Al-Kahfi, memperbanyak shalawat, dan bersedekah, kita telah berikhtiar semaksimal mungkin.

Jangan biarkan hari Jumat Anda berlalu begitu saja. Persiapkan diri, panjatkan doa terbaik Anda, dan yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar.